Kamis, 10 Maret 2016

∆PILU RUMAHKU∆

Aku telah sampai pada titik diamku.
Aku muak dengan individu yang tergantung
isi kepalanya yg penuh dengan birahi.
Rumah yang dulu jadi tempat bermukim dan lahirnya
karya dan canda tawa dari pelosok negeri.
Kini jadi rumah yang penuh kegelapan dengan rayap
yang jadi saksi hidup tentang semua peristiwa di sana.
Rayap yang akan trus meningkatkan populasinya
karena sadar bahwa orang-orang yang sering mengusiknya
telah bergeser. Piala-piala yang didapat dari tangis keringat 
dan semangat kini jadi saksi bisu yang kecewa akan perubahan. 
Ingatanku belum rentah termakan usia, aku masih ingat kesepakat
yang kita peroleh dari duduk melingkar yang sering kita namai 
TUDANG SIPULUNG. tapi kesepakatan itu pupus termakan
pergantian hari, bulan, bahkan tahun. Tapi biarlah ini jadi cerita dalam benakku... 
Mungkin aku terlalu peka akan itu... 
Jhahahaha... 
Truslah hidup rayap... 
Buatlah pondasimu kuat jangan mengekor pada kehidupan kami... 
Kelak pondasimu akan runtuh....